14 research outputs found

    Pembelajaran Terstruktur Dengan Pemberian Tugas Dalam Meningkatkan prestasi Belajar IPS Pada Siswa Kelas IX B SMP Swasta Muhammadiyah Kuala Kapuas Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015

    Get PDF
    Setiap akan mengajar, guru perlu membuat persiapan mengajar dalam rangka melaksanakan sebagian dari rencana bulanan dan rencana tahunan. Dalam persiapan itu sudah terkandung tentang, tujuan mengajar, pokok yang akan diajarkan, metode mengajar, bahan pelajaran, alat peraga dan teknik evaluasi yang digunakan. Karena itu setiap guru harus memahami benar tentang tujuan mengajar, secara khusus memilih dan menentukan metode mengajar sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai, cara memilih, menentukan dan menggunakan alat peraga, cara membuat tes dan menggunakannya, dan pengetahuan tentang alat-alat evaluasi. Penelitian ini dilakukan pada bulan Januari sampai dengan April  2015 di SMP Swasta Muhammadiyah Kuala Kapuas kelas IX B semester II tahun pelajaran 2014/2015. Prosedur pelaksanaan tindakan merupakan suatu siklus kegiatan yang terdiri dari empat tahap, yaitu : (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Dari hasil analisis didapatkan bahwa ketuntasan prestasi belajar siswa mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus II yaitu, siklus I (65%), siklus II (85%),  Kesimpulan dari penelitian ini adalah metode pembelajaran terstruktrur dengan pemberian tugas dapat berpengaruh positif terhadap prestasi belajar siswa SMP Swasta Muhammadiyah Kuala Kapuas, serta model pembelajaran ini dapat digunakan sebagai salah satu alternatif pembelajaran IPS

    IMPLEMENTASI SISTEM PAKAR UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG DENGAN TEOREMA BAYES

    Get PDF
    Perkembangan teknologi informasi saat ini bukan hanya berkembang pada bidang teknologi informasi saja, tetapi juga telah merambah keberbagai bidang ilmu seperti ekonomi, keuangan, pertanian, kedokteran, dan berbagai bidang ilmu lainnya. Salah satu masalah yang terjadi dalam bidang kedokteran adalah terbatasnya tenaga medis dan mahalnya biaya pengobatan. Dengan bantuan perangkat lunak yang berupa sistem pakar dapat mempermudah dalam mendiagnosa jenis penyakit berdasarkan gejala yang dialami khususnya untuk mendiagnosa penyakit jantung tanpa kehadiran langsung seorang dokter. Pembuatan aplikasi sistem pakar ini menggunakan metode teorema bayes. Hasil akhir dari skripsi ini adalah sebuah sistem pakar untuk menentukan diagnosa dan memberikan saran pengobatan penyakit jantung. Dengan sistem pakar ini diharapkan dapat membantu memberikan hasil diagnosa seperti yang diberikan seorang dokter, terutama dalam mendiagnosa penyakit jantung sehingga mempermudah dalam melakukan konsultasi untuk mendapatkan hasil diagnosa. Kata kunci : teorema bayes, penyakit jantung, sistem pakar

    POLITIK DAN KONSERVATISME ISLAM INDONESIA DAN TUNISIA

    Get PDF
    Conservatism is needed to maintain harmony in the Muslim community. Conservatism, therefore, is not always negative. However, facing a public opinion controlled by conservative forces, is much more difficult than facing a despotic political force. This paper shows that politics has defied Islamic conservatism in Indonesia and Tunisia. Conservatism ridden by politics causes communal violence that not only destroys one's reputation, but also a moderate understanding of Islam. This paper reinforces Hamayotsu’s (2014) assertion that political competition among elites over distribution of state resources, land, ethnicity and other identities were the primary cause of the conflict. Instead, this paper addresses the statement of Christoper Duncan (2014) which states that the essential source and character of the communal violence is religion.Keywords: politics, conservatism, Indonesia, dan Tunisi

    TRADISI MELEMANG SEBAGAI UPAYA MENGUSIR WABAH DI KECAMATAN KLUET TENGAH KABUPATEN ACEH SELATAN

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan tradisi melemang sebagai upaya mengusir wabah, bagaimana kepercayaan masyarakat terhadap tradisi melemang dan bagaimana perspektif serta partisipasi masyarakat terhadap tradisi tersebut. Fokus kajian dalam penelitian ini terletak pada melemang yang dilaksanakan ketika adanya fenomena wabah. Jenis penelitiannya ialah metode kualitatif menggunakan observasi, wawancara dan dokumetasi dalam mengumpulkan data yang bersifat Non Participant Observer, menganalisis melalui pendekatan kualitatif induktif. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan tradisi melemang sebagai upaya mengusir wabah penyakit dilakukan pada dua kondisi yaitu dilaksanakan ketika wabah penyakit sedang menyerang penduduk setempat dan sedang melanda suatu daerah lainnya. Kepercayaan masyarakat terhadap tradisi ini diperoleh dari tiga hal (1)adanya kepercayaan terhadap tengku gampoeng terdahulu sebagai sumber pelaksanaan tradisi, perkataannya dianggap suatu hal yang sakral, (2)keyakinan masyarakat pada suatu usaha/ikhtiar melalui tradisi melemang, (3)anggapan bahwa wabah (bala) merupakan hal yang gaib. Kepercayaan tersebut memunculkan perspektif tokoh masyarakat dewasa ini yaitu, kegiatan tersebut merupakan suatu tradisi yang diwarisi secara turun temurun, pelaksanaanya dilakukan guna untuk mengusir wabah dengan tidak meyakininya sebagai penolong manusia. Partisipasi masyarakat dapat dilihat pada dua masa yaitu dahulu dan sekarang, pelakasanaanya dahulu dilakukan oleh seluruh warga gampoeng, namun saat ini sebagian besar masyarakat tidak lagi ikut serta dalam pelaksanaannya.Kata kunci: Tradisi Melemang, Wabah dan Kluet Tengah

    Pelaksanaan Jual Beli Perkebunan Sengon dengan Akad Ijarah Menurut Hukum Ekonomi Syariah

    Get PDF
    This research discusses about the practice of buying and selling sengon plantations with lease agreements carried out by communities in the village of Denok, Lumajang district, Lumajang district. The practice of buying and selling does not appear to be in line with the transaction concepts regulated in Sharia Economic Law. Therefore the author feels interested in the importance of further examining this issue from the perspective of Sharia Economic Law, specifically by using the theory of buying and selling (bai') and rent (ijarah). This research is limited to the following issues: (1) How is the sale and purchase of sengon plantations with ijarah contracts carried out by the people in Denok village, Lumajang district, Lumajang district? (2) What is the implementation of the sale and purchase of sengon plantation with ijarah contract by the people in the village of Denok Lumajang sub-district Lumajang regency according to Sharia Economic Law? And (3) What is the implementation of the sale and purchase of sengon plantations with ijarah contracts by people in the village of Denok Lumajang sub-district Lumajang district according to the principles of Sharia Economic Law? This research is field research where research is conducted by approaching the subject and object of research in the research location. The approach that the author chose in this study is a case study approach, which is an approach used in studies of certain cases from various legal aspects. Data collection techniques that will be selected to obtain accurate data in this study are documentation, observation, and interviews.The results of this research are: (1) The implementation of the buying and selling of sengon plantations with the ijarah contract can be explained by the following points: (a) The type of contract that is said is a lease agreement, although in the contract there are two legal actions, namely buying and selling sengon trees and rental of plantation land (b) Regarding the object of the contract there are two, namely sengon trees and plantation land. For the contract object in the form of sengon tree ownership, the owner moves from the owner to the tenant, while for the contract object in the form of sengon tree does not take ownership, only the right to use temporarily from the owner to the tenant within a specified and agreed period. (c) As a legal consequence of the lease agreement, the owner of the plantation gets an amount of money from the lessee, and the tenant gets a number of sengon plants to be owned (being the owner of sengon) and the right to use the land for the specified time. (2) The sale and purchase of sengon plantations with the ijarah contract in Denok village Lumajang sub-district Lumajang district is in accordance with the theory of akad, bai ’(buying and selling), and ijarah (rent) in Sharia Economic Law. (3) The sale and purchase of sengon plantations with the ijarah contract in Denok village Lumajang sub-district Lumajang district is in accordance with the principles of Sharia Economic Law which includes the principle of permissibility, the principle of benefit, the principle of willingness, the principle of justice, and customary principles as law. Keywords: Sengon, Transaction, Ijarah, Sharia Economic Law

    The Prevalence and Risk Factors of Constipation in Pregnancy

    Get PDF
    Objective: To estimate the prevalence of constipation in pregnancy and correlation between gestational age, dietary fiber intake, water comsumption, and physical activity.   Methods: This study used cross-sectional design with samples of 174 healthy pregnant women undergoing antenatal care at Obstetrics and Gynecology Outpatient Clinic RSCM during August - October 2016. Data were collected using questionnaire. Diagnosis of constipation was based on ROME III criteria, dietary fiber is measured using Food Frequency Questionnaire (FFQ), and physical activity was measured using International Physical Activity Questionnaire (IPAQ). Chi-square and Fisher’s exact test were conducted to evaluate the association between variables.   Results: The prevalence of constipation in pregnant women observed in this study was 13.2% (95% CI 8.3-18.1). The most frequent complaints included straining, incomplete evacuation, and anorectal obstruction. Dietary fiber intake was low in 81.03% subject. with average dietary fiber intake of 18.97 gram/day. There was no significant association between constipation and gestational age (OR 4.36, 95%CI 0.51-37.48 for second trimester and OR 2.04, 95%CI 0.25-16.7 for third trimester), dietary fiber intake (OR 0.82, 95%CI 0.28-2.39), water consumption (OR 1.38, 95%CI 0.56-3.41), and physical activity (OR 1.167, 95%CI 0.28-4.87).   Conclusion: Prevalence of constipation in pregnant women is 13.2%. There is no significant correlation between gestational age, dietary fiber intake, water consumption, and physical activity.   Keywords: constipation, pregnant woman, ROME II

    PERBANDINGAN RENDEMEN DAN SKRINING FITOKIMIA DARI EKSTRAK ETANOL 96% DAUN, BUAH DAN KULIT BUAH TERAP (Artocarpus odoratissimus Blanco)

    Get PDF
    Pulau Kalimantan sangat kaya akan bahan alam yang dapat dimanfaatkan sebagai obat, salah satunya adalah Terap (Artocarpus odorratissimus Blanco) karena mengandung metabolit sekunder yang berperan dalam menghasilkan aktivitas biologis. Penelitian lain membuktikan bahwa skrining fitokimia pada bagian daun dan kulit batang Terap yang dimaserasi dengan pelarut etanol 96% dapat menarik lebih banyak metabolit sekunder dibanding pelarut metanol. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan rendemen dari perbandingan rasio jumlah pelarut ekstraksi yang berbeda dan perbedaan hasil skrining fitokimia pada bagian daun, buah, dan kulit buah Terap yang diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96%. Metode esktraksi simplisia menggunakan maserasi dengan etanol 96% yang pada bagian daun Terap menggunakan rasio pelarut 1:25, sedangkan bagian buah dan kulit buah dengan rasio perbandingan 1:10. Skrining fitokimia meliputi uji fenolik, flavonoid, alkaloid, saponin, dan steroid-triterpenoid. Hasil penelitian menunjukan bahwa ekstrak etanol 96% daun Terap memiliki % rendemen paling tinggi karena diekstraksi menggunakan jumlah pelarut dengan rasio lebih tinggi, diikuti oleh bagian kulit buah dan buah Terap berturut-turut yaitu 85,64%; 37,23%; dan 25,006%. Hasil skrining fitokimia pada kulit buah memiliki jumlah golongan metabolit sekunder yang sama dengan bagian daun, serta lebih banyak dibandingkan pada bagian buah. Skrining fitokimia dari daun, buah, dan kulit buah Terap yang dimaserasi dengan etanol 96% teridentifikasi lebih banyak mengandung golongan metabolit sekunder meliputi fenol, flavonoid, saponin dan alkaloid, dibanding maserasi menggunakan metanol. Kata kunci: Skrining fitokimia, ekstrak etanol, Terap
    corecore